ISIS Kelompok Teroris ??

ISIS Kelompok Teroris ?? - Akhir-akhir ini media masa baik cetak maupun elektronik ramai membicarakan kelompok Islam ISIS. Apakah ISIS teroris gaya baru, sebagai pengganti Al-Qaidah? Memang media barat sering mengaitkan kelompok ISIS dengan Kelompok Al-Qaidah besutan mendiang Osama bin Laden. Bahakan banyak yang berasumsi ISIS sebagai penerus Al-Qaidah.

ISIS adalah Islamic State in Iraq and al-Sham. Istilah itu sebagai terjemahan dari bahasa arab yaitu : Ad-Daulah Al-Islamiyah fi Al-Iraq wa Ash-Sham. Tetapi orang Amerika sering menyebutnya sebagai ISIL atau Islamic State in Iraq and The Levant.

Aljazeera salah satu media Timur Tengah tersohor di dunia itu mengaitkan organisasi ini dengan arus gerakan Salafiyah Jihadiyah yang menghimpun berbagai unsur berbeda untuk bertempur di Irak dan Suriah. Di medan tempur, mereka terbagi-bagi di bawah sejumlah front. Karena kondisi tersebut, dimunculkanlah nama organisasi yang menyebut istilah “Ad-Daulah Al-Islamiyah” (Islamic State). Nama ini sekaligus menjadi magnet yang menarik banyak pasukan dari berbagai daerah di medan perang untuk menyatakan kesetiaannya di bawah organisasi payung yang besar .





ISIS Mempunyai Kekuatan Militer

Sejak tahun 2006, ISIS memiliki kekuatan militer besar dan menjadi organisasi militer terkuat di Irak. Mereka mulai memberi pengaruh di daerah yang luas, tetapi mereka harus berhadapan dengan munculnya organisasi Dewan Kebangkitan yang merupakan perhimpunan bersenjata dari klan dan kabilah Irak, yang didirikan untuk melawan organisasi al-Qaeda serta mendapat dukungan pasukan AS dan pemerintah Irak.

Sedangkan di Suriah, ISIS yang menghimpun para pasukan dengan kualitas tempur yang lebih baik, berhasil meraih sejumlah kemenangan di Suriah. Mereka relatif menguasai penuh wilayah Deir al-Zour di perbatasan dengan Irak. Tapi di sisi lain, mereka kehilangan pengaruh di Aleppo dan pedesaan sekitarnya, hingga akhirnya seluruh pasukannya harus angkat kaki dari Aleppo. Charles Lester, peneliti Pusat BrookingsInstitute yang terletak di Doha, menyebutkan perkiraan jumlah pasukan organisasi Daulah Islamiyah di Suriah mencapai 6000 atau 7000 personil. Sedangkan di Irak, sekitar 5000 hingga 6000 personil.


Aljazeera menyebutkan, secara umum pasukan organisasi Daulah Islamiyah, mayoritas pasukannya ada di Suriah. Mereka adalah orang-orang Suriah. Akan tetapi pemimpin organisasi Daulah, mayoritas datang dari luar Suriah yang sebelumnya memiliki pengalaman perang di Irak, Chechnya, Afghanistan dan berbagai medan tempur lainnya. Sedangkan di Irak, mayoritas pasukan Daulah Islamiyah adalah orang-orang Iraq sendiri. Pakar masalah Timur Tengah Roman Caillet dari French Institute mengatakan bahwa mayoritas pasukan organisasi Daulah Islamiyah, adalah orang-orang Irak atau Libya.